Bahasa Melayu Bengkulu yang digunakan untuk percakapan sehari hari masyarakat Provinsi Bengkulu diusulkan menjadi salah satu mata pelajaran untuk murid tingkat Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Usulan secara resmi sudah dimasukkan oleh beberapa lembaga ke DPRD Kota Bengkulu dalam sebulan terakhir.
Salah satu bahan untuk pegangan pengajar dan murid dalam penyusunan kurikulum bahasa melayu Bengkulu sebagai bagian dari muatan lokal itu adalah buku Pernik Baso Bengkulu. Buku ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber oleh tim perumus komunitas pencinta bahasa Bengkulu atau Bencoolen Speaking Community (BSC).
Ketua umum BSC, Endang Indra Purnama mengatakan, materi untuk memasukkan bahasa Melayu Bengkulu itu diusulkan dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Bengkulu untuk selanjutnya dibuat kajian akademis. Seluruh kosa kata dalam buku Pernik Baso Bengkulu tersebut merupakan ujaran atau tuturan sehari hari masyarakat Bengkulu yang digunakan semua kalangan se Provinsi Bengkulu.
"Bahasa melayu Bengkulu bisa diterima semua golongan dan suku yang ada di Provinsi Bengkulu," ujar Endang di Bengkulu Senin 19 Maret 2018.
Penyempurnaan buku yang rencananya akan dijadikan kamus Bahasa Melayu Bengkulu terus dilakukan, salah satu upayanya dengan berkoordinasi dengan Kantor Bahasa Indonesia Provinsi Bengkulu. Beberapa kosa kata yang ada dalam buku ini rencananya juga dimasukkan dalam rancangan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru yang saat ini tengah disusun Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Secara teknis kita serahkan kepada pihak yang berkompeten, ini salah satu sumbang saran kami sebagai masyarakat Bengkulu," lanjut Endang.
Sumber :https://www.liputan6.com